Sunday, February 28, 2010

bahaya ngajari doa bwt ortu

"Yaa Allah, ampunilah dosaku dan dosa kedua orangtuaku. Dan sayangilah mereka sebagaimana mereka meyayangiku sewaktu masih kecil". Apa seh yg bahaya dr do'a yg sangat terkenal itu, untuk diajarin sama anak2 kita?. Sekilas emang 'biasa' atau bahkan karena dah terlalu sering hingga tak ada lagi 'greng'-nya dr do'a itu? Setiap orangtua pasti mendambakan anak2nya kelak, selain berbakti padanya juga rajin membaca do'a tsb, bahkan ketika orangtuanya dah meninggal sekalipun.

OK! mari kita teliti arti dr do'a tersebut... lalu sesuaikan dg perilaku qta pada anak2. Arti kalimat pertama "Ya Allah, ampunilah dosaku dan dosa kedua orangtuaku"... sampai sini gakada masalah!. Tapi kalimat kedua "Dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku sewaktu masih kecil"... di sini tempat 'bahaya'nya. Ketika do'a ini dibacakan oleh anak kita dan harapannya do'a-nya makbul... perlu introspeksi dikit ke dalam diri kita sebagai orangtua. Apa yg telah kita berikan pada anak2 sewaktu mereka masih kecil?

Sebagian orangtua yang sibuk, justru membagi kasih sayangnya dg yang lain. Pagi berangkat kerja ketika anak2 belum bangun, dan pulang ketika mereka telah tertidur dalam gelisahnya. Atau yg agak mendingan, pagi sempat ketemu dalam suasana yg serba terburu2, hingga tak sempat lagi bercanda ria. Sore mungkin juga masih sempet ketemu tapi dalam kondisi orangtua capek luar biasa, hingga tak mampu lagi telinga ini mendengar celoteh manja anak2. Belum lagi bagi wanita karier yg memutus ASI ekslusif sebelum anak usia 2 tahun. Lalu disusukan induk Sapi, yg susunya paling cocok ya untuk anak2 sapi. Wanita2 yg bekerja bukan karena 'perlu' tapi karena 'ingin' bekerja. Wanita2 yg berkarier bukan sekedar untuk 'mendapatkan' tapi untuk 'menjadi'.

Waktu, tenaga, pikiran yg berkualitas untuk berbagi kasih sayang dg anak, justru dihabiskan di luar rumah. Ironisnya ketika ditanya: "ini semua demi anak2!!". Ketika anak2 merengek2, gampang saja tinggal dibeliin mainan, game, atau es krim... beres!. Kita udah ngajarin budaya 'sogok/tutup mulut' pada anak2 sejak masih balita. Padahal yg mereka butuhkan adalah curahan kasih sayang yg tulus dr orangtua. Makanya gak terlalu heran kalo hari gini banyak koruptor... bisa jadi emang para orangtua telah ngajarin hal gituan sejak masih kecil.

Balik lagi ke masalh bahaya ngajarin do'a tadi. Kalo kasih sayang orangtua sama anak tuh 'setengah hati', dan kita ngajarin anak2 berdo'a agar Allah ngasihi kita seperti kita ngasihi mereka waktu masih kecil.... dan sangat-sangat berharap agar do'a anak kita dikabulkan, apa gak bahaya tuh ????? Gimana kalo Allah cuman setengah ridho dan setengah sayang sama kita? lalu yg setengah lagi adalah adzab?.... Na'udzubillah !!!

Jadi bukan ngajarin do'anya yg bahaya, apalagi isi do'anya, pastilah bagus!. Tapi hendaknya kita juga introspeksi diri... bener gak sih sebagai orangtua, kita udah nyurahin kasih sayang full..... sama anak2 ??. Hingga berharap Allah juga akan perlakuin kita sama dg perlakuan kita pada anak2.... Semoga bermanfaat, Amien!.

Labels:


Selanjutnya...