Saturday, November 11, 2006

kolor maning -kolor maning


fenomena terbaru... telah lahir (atau bebas ?) selebritis baru dari daerah ’ngapak maning’ bernama Sumanto. Sebentar lagi mungkin jadi bintang iklan, menyusul kesuksesan mbah Marijan (roso !.... roso !...). Seorang pengamat periklananan tidak menampik kemungkinan tersebut. Tapi direkomendasikan bukan untuk produk makanan.... karena hampir yakin produk tersebut gak bakalan laku di pasar. Mungkin produk jasa semacam Asuransi Jiwa.... “Lindungi keluarga Anda dari ancaman kanibalisme Sumanto !!” dengan visualisasi Sumanto menyeringai ‘sopan’.

Tapi tulisan di bawah ini gak bakal mengulas “New Selebrities” tersebut... apalagi kolornya Sumanto.

Masih ngomongin warna tapi dari sisi maknanya (color meaning).

Merah adalah warna api, darah. Maka biasanya dihubungkan dengan energi, peperangan, bahaya, kekuatan, juga cinta. Warna yang sangat membangkitkan emosi, meningkatkan metabolisme, menaikkan tekanan darah dan memiliki jarak penglihatan yang sangat tinggi. Sehingga sering digunakan untuk tanda Stop, lampu belakang, juga peralatan pemadam kebakaran. Dalam ilmu lambang, merah bisa bermakna keberanian. Sehingga sering digunakan dalam bendera negara. Karena sifatnya yang cukup menonjol ini, dalam disain biasanya digunakan untuk merangsang orang dalam mengambil keputusan. Misalnya tulisan ”Beli Sekarang” atau ”Klik di sini” pada tombol/botton. Dalam periklanan, merah sering disimbolkan sebagai erotisme, bibir merah. Warna ini juga biasanya dihubungkan dengan energi, sehingga disarankan menggunakan warna merah untuk iklan produk minuman energi, game, sport dan aktivitas fisik yang tinggi.

Kuning adalah warna sinar matahari, sehingga sering dihubungkan dengan kegembiraan, kebahagiaan, panas dan juga energi. Kuning juga bisa bermakna peringatan, apalagi jika dikombinasikan dengan warna hitam. Dalam ilmu lambang, kuning di maknai kesetiaan dan penghormatan.

Hijau adalah warna Alam, menandakan adanya pertumbuhan, keselarasan, kesegaran dan kesuburan, juga mengesankan keselamatan. Sehinga sering digunakan pada petunjuk/nama jalan, sehingga disarankan untuk iklan produk obat2an atau medis. Kadang-kadang hijau juga bermakna ’belum berpengalaman’ sehingga oarang yang masih baru, biasa disebit masih ’hijau’.

Biru adalah warna langit dan laut. Sehingga sering dihubungkan dengan stabilitas dan kedalaman. Menandakan kepercayaan, kesetiaan, kebijksanaan, kebenaran, juga kecerdasan dan teknologi. Memberi efek tenang, damai dan memperlambat metabolisme. Dalam ilmu lambang bisa berarti ketulusan dan kealiman. Disarankan menggunakan warna biru untuk promosi produk dan jasa yang berhubungan dengan kebersihan (air minum, sabun, cairan pembersih), langit, laut dan udara (penerbangan, bandara, pelayaran, pendingin ruangan), juga untuk produk2 hi-tech. Hindari penggunaan warna ini untuk promosi produk masakan/makanan, karena biru bisa menurunkan selera makan. Jika dikombinasikan dengan dengan merah dan kuning, mampu menciptakan kesan high-impact. Sehingga sering digunakan untuk kostum super hero.

Lepas dari kebenaran makna di atas, setiap manusia sebenarnya punya potensi untuk memaknai warna tersebut. Ketika shopping, milih baju, T-Shirt, sepatu, tas, dll... pasti peran warna ini memberi kontribusi yang cukup besar dalam memutuskan untuk membeli. Bahkan pedagang buah di kios pinggir jalan, mereka menyusun buah berdasarkan warna, ada berjejer piramid yang tersusun dari hijaunya mangga, merahnya apel, oranyenya jeruk... dll. Mereka juga punya tujuan, agar orang tertarik... kemudian mampir dan membelinya.

Begitu kuatnya peran warna dalam ’mewarnai’ kehidupan kita. Ketika menjelang era reformasi, sebuah bangunan kokoh bisa dirobohkan warga.... gara2 bercat warna kuning. Di Amerika orang benar bisa jadi bersalah hanya karena kulitnya berwarna hitam. Padahal dihadapan-Nya kelak bukan warna kulit, rambut, gigi, mata apalagi baju yang membedakan status kita, tapi seberapa besar ketaqwaannya.

Tidak akan masuk sorga seseorang hanya karena berkulit putih mulus dan bermata biru, dan tidak akan masuk neraka seseorang hanya karena berkulit hitam dan berambut keriting. Karena tidak akan dimintai pertanggungjawabannya, untuk hal2 yang kita gak bisa milih. Tapi akan ditanyakan-Nya kenapa kita lebih suka memilih yang haram, walaupun sekecil biji sawi. Jangan terlalu meremehkan dosa kecil. Karena lebih banyak manusia mati karena gigitan nyamuk, dibanding karena digigit harimau.

Labels:

1 Comments:

Anonymous Anonymous said...

lha.. deneng Sumanto tekan maring ngeneh ??

2:20 PM  

Post a Comment

<< Home