Thursday, June 16, 2011

S3 (bukan doctor)

Begitulah manusia, kadang sering melakukan hal-hal yang ironis.

Karena kebodohannya, ketika memohon2 sesuatu kepada-Nya, lalu Dia kasih apa yg kita minta tapi lalu kita menolaknya. Paling tidak sehari semalem kita 17 kali merengek-rengen, memohon-mohon agar diberikan 'jalan yang lurus' yaitu jalannya orang-orang yang telah Engkau beri nikmat... Tapi kita gak tau siapa orang-orang yang telah diberi-Nya kenikmatan?
Jika tidak dijelaskan, maka setiap kita bisa menerjemahkan ayat dalam surat Al-Fatihah tersebut sesuai dg 'frame of refference' dan 'deep of experience' masing-masing. Apakah orang yang diberi nikmat dalam surat Al-Fatihah tersebut adalah yg orang yang kaya? hartanya melimpah... Atau orang yang jabatannya tinggi?, seperti Menteri, Presiden, dll... Atau orang yang pinter-pinter? seperti para pakar, profesor, dll.. Atau yang lain?

Mari kita tengok di surat An-Nisa' ayat 69, yang dimaksud dg 'an'amallohu 'alaihim (orang-orang yang telah memperoleh karunia dari Allah) paling tidak ada 4. Yakni para Nabi, para Shiddiqin, Syuhada dan Sholihin. Untuk mencapai level seperti para Nabi, kayaknya kita gak mungkin deh. Maka bisa diturunkan levelnya, yaitu S3 (shidiqin, syuhada, sholihin). Nah loh !... ternyata orang2 yang telah diberi nikmat oleh Allah adalah orang2 yg jujur, syahid dan sholih. Jadi, untuk bisa mendapatkan jalan yang lurus seperti yang tiap hari kita mohonkna pada-Nya dalam Surat Al Fatihah adalah S3 tersebut. Lalu kalo dah tau untuk mendapatkan jalan kemuliaan tersebut kita harus menjadi orang2 yg jujur, syahid dan sholih... apa kita masih manat?

Maka ketika jalan itu sudah ditunjuki-Nya dan ternyata harus jadi orang yg baik, jujur bahkan berani syahid.... kita malah berbalik arah. Minimal berbelok, karena untuk mendapat jalan yg lurus, jalan kemuliaan.. koq gak enak ya? dan itulah yang membuat 'harga' surga gak semurah 'neraka'.

Begitulah manusia, kadang sering melakukan hal-hal yang ironis.

Selanjutnya...